NUSA DUA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik 2018 versi majalah Global Markets. Anugerah “Finance Minister of the Year-East Asia Pacific” ini diberikan atas kiprahnya mempertahankan reputasi keuangan Indonesia di tengah kondisi yang lebih menantang.
Penghargaan ini diberikan di tengah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, Sabtu (13/10) malam. Majalah berita berumur 30 tahun yang menjadi rujukan para pelaku maupun institusi di sektor ekonomi dan keuangan internasional tersebut berpandagan, kebijakan Sri Mulyani kredibel dan efektif.
Global Markets menyebut Sri Mulyani mendapat tantangan terbesarnya saat kembali ke Tanah Air guna menjabat posisi yang sama untuk kedua kali. Meski menawarkan potensi besar, perekonomian Indonesia memiliki beban persoalan yang serius bagi Kementerian Keuangan. Pengumpulan pajak telah lama menjadi masalah, sementara pemerintah membutuhkan dana besar untuk belanja anggaran.
“Bagi kami, reformasi di bidang perpajakan bukanlah kemewahan maupun pilihan. Itu adalah keharusan. Kami terus berupaya meningkatkan kepatuhan pembayar pajak di Indonesia. Tidak ada negosiasi,” ujar Sri Mulyani saat menerima penghargaan itu.
Menurut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan bersama dengan komunitas global berkomitmen dengan automatic exchange of information (AEOI) dan berkoordinasi dengan negara-negara di dunia untuk menghindari BEPS (base erotion and profit shifting).
Menurut dia , kebijakan fiskal dan anggaran negara, yang merupakan dua alat fundamental untuk mengarahkan pembangunan ekonomi, harus dapat dipercaya dan menjadi tulang punggung reformasi kebijakan. Dengan sinergi dan dukungan berbagai pemangku kepentingan, reformasi fiscal dapat dipertahankan dalam tiga aspek penting dari anggaran negara.
“Ketiganya yaitu pendapatan, pengeluaran, dan pembiayaan. Semua bertujuan untuk membangun anggaran negara yang lebih sehat, penuh kehati-hatian, dan lebih produktif,” kata dia.
Menurut Global Markets, Sri Mulyani telah mengatasi dua persoalan cukup berat, yaitu pengumpulan pajak dan penyerapan anggaran pemerintah. Pengumpulan pajak pada 2017 mencapai 91% dari target.
Ini dinilai sebagai lompatan besar, dari hanya 83% pada dua tahun sebelumnya. Pencapaian itu terbantu oleh kebijakan amnesti pajak yang membawa kembali kekayaan warga negara di luar negeri ke Tanah Air.
Sementara belanja pemerintah tumbuh sangat cepat dalam tiga tahun sejak 2017, yakni mencapai 21,1% dari PDB. Sedangkan serapan APBN meningkat dari 73% pada 2016 menjadi 97% pada 2017. “Level tertinggi dalam enam tahun,” tulis majalah itu. (ns)
Sumber: http://id.beritasatu.com/home/sri-mulyani-menkeu-t erbaik-versi-global-market/181515